Kebutuhan Pagar BRC Galvanis Untuk Pembangunan Dikota Samarinda, Kalimantan Timur

Kebutuhan Pagar BRC Galvanis Untuk Puluhan Pembangunan Dikota Samarinda, Kalimantan Timur

Terkait dengan rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) di Provinsi Kalimantan Timur memiliki tantangan besar pada aspek lingkungan terutama bagaimana memastikan pembangunan kota dapat tetap mempertahankan fungsi hutan, keanekaragaman hayati dan tidak merusak lingkungan. Konsep Forest City muncul dalam upaya mitigasi peluang kerusakan lingkungan khususnya hutan dalam perencanaan dan pembangunan IKN. Tentunya akan banyak pembangunan dalam skala besar dibagian daerah kalimantan timur tersebut. Salah satunya di Kota Samarinda.

Pabrik Pagar BRC Samarinda
Pabrik Pagar BRC Galvanis


Kebutuhan pagar brc untuk wilayah Samarinda cukup terbilang ekstrim. Dikarenakan banyaknya permintaan pemesanan pagar brc untuk puluhan titik pembangunan disana.
Dan Kami sudah menjadi salah satu Pabrik Pagar BRC yang sudah berulang kali menjadi suplier kebutuhan pagar brc untuk wilayah Provinsi Kalimantan, Samarinda menjadi salah satu kota terbanyak yang membutuhkan kebutuhan pagar brc kepada kami.

Untuk beberapa perkebunan kelapa sawit dan karet juga kini sudah banyak yang menggunakan pagar brc untuk pemagaran wilayah perkebunan tersebut. Kami juga sudah sekian kalinya menjadi penyuplai kebutuhan pagar brc untuk perkebunan diwilayah Provinsi Kalimantan Timur. Terhitung sebuah perkebunan kelapa sawit maupun karet tidaklah kecil namun sangat luas, karena akan sangat membutuhkan Quantity pagar brc yang sangat banyak.

Proses Muat Untuk Pengiriman Pagar BRC Samarinda
Proses Muat Untuk Pengiriman Pagar BRC Samarinda

Proses Muat Untuk Pengiriman Pagar BRC Samarinda
Proses Muat Untuk Pengiriman Pagar BRC Samarinda


Sedikit Ulasan Tentang Kota Samarinda Kalimantan Timur

Samarinda merupakan ibu kota dari provinsi Kalimantan Timur, Indonesia serta kota dengan penduduk terbesar di seluruh Pulau Kalimantan dengan jumlah penduduk 825.949 jiwa (2021).[1][7] Samarinda memiliki wilayah seluas 783 km² dengan kondisi geografi daerah berbukit dengan ketinggian bervariasi dari 10 sampai 200 meter dari permukaan laut.[8]

Kota Samarinda dibelah oleh Sungai Mahakam dan menjadi gerbang menuju pedalaman Kalimantan Timur melalui jalur sungai, darat maupun udara. Samarinda terkenal dengan perkembangannya yang ekspansif seperti Pelabuhan Samarinda dan Pelabuhan Palaran yang keduanya merupakan pelabuhan tersibuk se Kalimantan Timur,[9][10][11] serta jumlah penduduk terbesar di Kalimantan Timur sekitar 800 ribu jiwa.

Dengan luas wilayah yang hanya sebesar 0,56 persen dari luas Provinsi Kalimantan Timur, Kota Samarinda merupakan wilayah terkecil ketiga setelah Kota Bontang dan Kota Balikpapan.[12] Ditinjau berdasarkan batas wilayahnya, Kota Samarinda seluruhnya merupakan enklave dari Kabupaten Kutai Kartanegara.

Samarinda yang dikenal sebagai kota seperti saat ini dulunya adalah salah satu wilayah Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura. Pada abad ke-13 Masehi (tahun 1201–1300), sebelum dikenalnya nama Samarinda, sudah ada perkampungan penduduk di enam lokasi yaitu Pulau Atas, Karangasan (Karang Asam), Karamumus (Karang Mumus), Luah Bakung (Loa Bakung), Sembuyutan (Sambutan) dan Mangkupelas (Mangkupalas). Penyebutan enam kampung di atas tercantum dalam manuskrip surat Salasilah Raja Kutai Kartanegara yang ditulis oleh Khatib Muhammad Tahir pada 30 Rabiul Awal 1265 H (24 Februari 1849 M).[13]

Pada tahun 1565, terjadi migrasi suku Banjar dari Batang Banyu ke daratan Kalimantan bagian timur. Ketika itu rombongan Banjar dari Amuntai di bawah pimpinan Aria Manau dari Kerajaan Kuripan (Hindu) merintis berdirinya Kerajaan Sadurangas (Pasir Balengkong) di daerah Paser.[14] Selanjutnya suku Banjar juga menyebar di wilayah Kerajaan Kutai Kartanegara, yang di dalamnya meliputi kawasan di daerah yang sekarang disebut Samarinda.[4] SUMBER WIKIPEDIA

Pesan Sekarang
wa